Assalamu’alaikum Wr.
Wb. Selamat Sore kawan-kawan, sudahkan anda bersyukur pagi ini?J.
Kali ini saya akan membahas hal yang tidak kalah penting juga dari materi yang
sebelumnya yaitu “Taubat”. Kita
semua tentu menyadari bahwa betapapun giatnya usaha kita didalam memenuhi
amalan-amalan agama tentu masih terdapat kekurangan dalam diri kita
masing-masing. Oleh karena itu marilah kita memperbaiki kesalahan-kesalahan
kita dan kita kejar terus kekurangan-kekurangan yang ada, disamping kita harus
bertaubat kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita
perbuat.
Allah berfirman dalam
Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 3: “Hai
orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni-murninya” Ayat tersebut memberi pengertian kepada kita bahwa
bertaubat harus disadari dengan keimanan. Jadi, tidak sah taubat seseorang yang
tidak beriman(kafir), sebelum dia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah utusanNya. Dan seseorang itu belum dikatakan bertaubat selagi
ia masih mengulang-ulang dosanya kepada Allah.
Firman Allah dalam
surat An-Nisa’ ayat 18: “Dan tidaklah
taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan(yang)
hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka(barulah) ia
mengatakan: sesungguhnya saya taubat sekarang. Dan(tidak pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah
kami sediakan siksa yang pedih”.
Maka marilah kita semua
melakukan taubatan Nasuhan. Dari itu semua, marilah berupaya melaksanakan
taubat dengan mengucapkan Istighfar, memohon ampun kepada Allah SWT lebih
banyak lagi dan jangan sekali-kali menunda taubat.(Referensi: Khakiki MASTER)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar