Assalamu’alaikum
Wr. Wb. Selamat Pagi Kawan, senang sekali hari ini saya bisa menulis artikel
lagi tentang agama. Dan kali ini saya ingin membahas tentang Kebiasaan Makan
dan Minum Rasulullah, sebagai umat islam sudah seharusnya kita mengikuti apa
yang dilakukan Nabi kita Muhammad SAW. Karena sudah terbukti manfaat yang bisa
kita petik dari apa yang dilakukan Rasulullah.
1.
Berdo’a Sebelum Makan dan Minum
"Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca
"bismillah". Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia
membaca "bismillah fii awwalihi wa aakhirihi." (HR. al Tirmidzi dan Ahmad.
Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 1513)
2.
Jangan Makan Sambil Berdiri
Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Janganlah sekali-sekali salah seorang
dari kalian minum sambil berdiri, barangsiapa lupa hendaklah dia
memuntahkannya"(HR. Muslim)
Dari Anas dan Qatadah,
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya
beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana
dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)
Penelitian
membuktikan bahwa air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh
sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka
(sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan
disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya,
jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu
masuk tanpa disaring lagi. Air itu bisa langsung menuju kandung kemih. Ketika
langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter.
Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal ini bisa
menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.
Susah kencing itu penyebabnya.
Pada
saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada
dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia
akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan
keras. Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan
menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi
pencernaan.
Makanan
dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf
yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak
tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus. Refleksi ini apabila
terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf
(vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi
jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu
pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan
dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat
bahwa luka pada lambung 95 persen terjadi pada tempat-tempat yang biasa
berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
3.
Mengawali dengan Makan Buah
”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari
apa yang mereka inginkan”. (Al Waqi’ah 20-21)
Mengkonsumsi
makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan
pembuangan. Itulah sebabnya banyak dari kita merasa mengantuk dan lelah setelah
makan. Akan lebih baik bila kita menikmati buah terlebih dahulu sebelum makan,
agar usus menjadi bersih.
Dr.
Muhammad Suwardi, dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an The Amazing Secret,
menjelaskan bahwa buah yang dikonsumsi sebagai hidangan pencuci mulut justru
akan menjadi sampah dalam tubuh karena buah tidak dicerna secara alami di lambung,
tetapi ikut berkumpul bersama makanan selama berjam-jam dalam kubangan asam
lambung yang pekat.
Menurut
penelitian Dr Stephen Carr Leon, beliau pernah melakukan pengamatan selama 8
tahun di Israel. Hasil yang ia dapatkan menunjukkan bahwa orang Yahudi (Israel)
terkenal cerdas karena salah satunya mereka sangat menjaga pola makan, yaitu
dengan membiasakan makan buah sebelum makan nasi. Selain itu, mereka sangat
menjaga prinsip untuk tidak makan daging dan ikan secara bersamaan. Stephen
juga menyebutkan bahwa anak-anak di negara ini dibiasakan untuk makan
buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Maka jangan heran jika dalam jamuan
makan di rumah mereka, dihidangkan buah-buahan terlebih dahulu. Menurut mereka,
dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian
diikuti dengan menyantap buah-buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Hal
ini dapat mengakibatkan kondisi tubuh menjadi sangat lemah dan sulit untuk
memahami pelajaran di sekolah.
Selain
itu, penelitian membuktikan bahwa makan buah terlebih dahulu dapat memancing
getah lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan membantu dalam
proses pencernaan makanan yang lain.
Enzim
dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak.
Tubuh pun lebih ringan mencerna karena tidak perlu repot memproduksi enzim
pencernaan.
4.
Jangan Meniup Makanan atau Minuman
Dari Abu Qatadah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan
ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan…"
(HR. Bukhari 153)
Dalam
penelitian Science, air panas (H2O) bertemu karbondioksida (CO2) yang
dihembuskan oleh mulut (manusia mengeluarkan CO2). Maka akan menghasilkan
persenyawaan H2CO3, asam karbonat. Dan jika asam karbonat ini masuk kedalam
tubuh manusia, maka bisa mengakibatkan penyakit jantung.
Pada
saat manusia mengeluarkan udara hasil pernafasan serta mengeluarkan udara saat
meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernafasan saja, mulut juga
akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga
mulut. Sebut saja bau mulut. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang
juga dikeluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang
tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang
hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan
bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus dihindari supaya jangan
terbawa sehingga karena berupa partikel padatan akan dapat menempel dan
mengkontaminasi pada makanan yang ditiup.
5.
Makan dengan Tangan
Dari Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah SAW bersabda : “Jika salah
seorang diantaramu makan, maka hendaklah ia menjilati jari-jemarinya, sebab ia
tidak mengetahui dari jemari mana munculnya keberkahan.” (HR. Muslim)
Menurut
artikel yang diterbitkan dalam paparetta.wordpress.com pada Oktober 2010 lalu,
makan menggunakan tangan terbukti lebih menyehatkan karena dalam tangan
terdapat enzim RNAse yang dapat mengikat bakteri sehingga tingkat aktivitasnya
sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh.
Pada
dasarnya, tujuan utama enzim RNAse ini digunakan dalam analisis genetik, dengan
tujuan mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah
DNA-nya. Saya yakin keterangan yang lebih tepat bisa dijelaskan oleh
rekan-rekan dari kedokteran. Enzim ini selalu terkandung dalam jari-jari dan
telapak tangan manusia, sehingga –dengan asumsi sudah dilakukan upaya
menghigieniskan tangan sebelumnya– proses penyuapan makanan ke dalam saluran
pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri sehingga
aktivitasnya tidak maksimal. Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka
enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan.
Sebaliknya,
jika manusia makan menggunakan (misalnya) sendok, tidak ada yang bisa menahan
laju aktivitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu
sendiri.
Rasulullah
juga mengajarkan kalau kebiasaan Rasulullah sebelum makan adalah mengambil
sedikit garam menggunakan kelingkingnya lalu menghisap garam itu. Secara ilmiah
juga, garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita.Dua
cecah garam dari jari kita itu adalah sama dengan satu liter air mineral.
(Referensi: KASKUS)